Sabtu, 25 Februari 2017

Antara Mahasiswa dan MEA

Di era yang semakin maju seperti ini banyak perubahan yang telah terjadi. Salah satunya adalah perubahan ekonomi negara yang sangat pesat, namun perubahan tersebut terkadang membuat kemajuan atau kemunduran bagi masyarakat itu sendiri. Sekarang ini masyarakat terkadang mengalami kesuliatan dalam menghadapi perekonomian mereka. Salah satu contohnya masyarakat indonesia dalam menghadapi ekonomi di ASEAN. Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Tujuan Ekonomi ASEAN 2015 yaitu untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan Asia Tenggara, dan untuk Indonesia sendiri diharapkan tidak terjadi krisis lagi seperti tahun 1997. Dengan hadirnya MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat. Di negara Indonesia banyak sekali sektor yang bisa dimanfaatkan. Dan juga pada sektor perikanan, sudah ketahui sendiri lebih dari 50% wilayah indonesia adalah perairan. Kemudian Indonesia juga mempunyai sumber daya alamnya yang melimpah.


Pada akhir tahun ini Indonesia sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). ASEAN merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi yang terdiri dari kawasan Asia Tenggara yang terdiri dari negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Didirikannya organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggota, serta memajukan perdamaian di tingkat regional atau kawasan. Indonesia sebagai salah satu negara yang sudah bergabung dengan MEA,  maka wajib bagi Negara Indonesia untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang memadai serta berani bersaing di pasar bebas ASEAN 2015. Dalam hal ini maka di butuhkan sumber daya manusia yang handal dan bisa bersaing dengan negara-negara ASEAN. Dan dibutuhkan juga sumber daya manusia yang memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi agar Indonesia berhasil. Di beberapa negara maju yang miskin sumber daya alam tetap mampu berhasil karena memiliki sumber daya kepemimpinan seperti contohnya Singapura. Dengan negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam seharusnya mampu bersaing.
            Sebagai salah satu anggota maka Indonesia berkewajiban untuk mentaati semua kebijakan yang telah disepakati yaitu untuk membebaskan semua aliran barang, jasa, dan tenaga kerja. Dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi MEA atau pasar bebas di kawasan Asia Tenggara maka diperlukan leadership atau sumber daya kepemimpinan yang mampu mengantarkan Indonesia untuk bersaing dan berkompetisi dengan negara lainnya. Oleh karena itu, untuk membentuk sumber daya yang berjiwa kepemimpinan harus di persiapkan sejak dini.


Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan konsep yang mulai digunakan dalam Declaration of ASEAN Concord II (Bali Concord II), Bali, Oktober 2003. MEA adalah salah satu pilar perwujudan ASEAN Vision, bersama-sama dengan ASEAN Economic Community (AEC), ASEAN Security Community (ASC), dan ASEAN Socio-cultural Community (ASCC). Ada 4 pilar terpenting untuk mewujudkan MEA 2015, 4 pilar tersebut yang telah disepakati oleh Para Pemimpin ASEAN adalah sebagai berikut :
1.     Pasar tunggal dan basis produksi
Yaitu negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi. Sehingga akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.
2.     Kawasan ekonomi berdaya saing tinggi
Dalam hal ini memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce. Dengan demikian, dapat tercipta iklim persaingan yang adil, mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta, menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi; menghilangkan sistem Double Taxation, dan meningkatkan perdagangan dengan media elektronik berbasis online.
3.     Kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata
Dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi. 
4.     Kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global.
Dengan dengan membangun sebuah sistem untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara-negara anggota. Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada jaringan pasokan global melalui pengembangkan paket bantuan teknis kepada negara-negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan industri dan produktivitas sehingga tidak hanya terjadi peningkatkan partisipasi mereka pada skala regional namun juga memunculkan inisiatif untuk terintegrasi secara global.

Dampak MEA Untuk Indonesia
Menurut riset terbaru dari Organisasi Perburuhan Dunia atau ILO menyebutkan bahwa pembukaan pasar tenaga kerja bebas mendatangkan manfaat yang besar. Selain dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru, skema ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan 600 juta orang yang hidup di Asia Tenggara. ILO juga merinci bahwa permintaan tenaga kerja profesional akan naik 41% atau sekitar 14 juta pada tahun 2015. Sementara permintaan akan tenaga kerja kelas menengah akan naik 22% atau 38 juta, sementara tenaga kerja level rendah meningkat 24% atau 12 juta. Namun, dengan laporan ini diprediksi bahwa akan banyak perusahaan yang pegawainya kurang terampil atau bahkan salah dalam penempatan kerja karena kurang pelatihan dan pendidikan profesi.

Kesiapan Mahasiswa dalam Menghadapi MEA
Mahasiswa merupakan sumber daya manusia yang unggul dan harus memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang lainnya. Dari sebuah data jumlah mahasiswa Indonesia saat ini 4,8 juta orang, dan jika dihitung terhadap populasi penduduk berusisa 19-24 tahun, maka angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi yaitu 18,4 %, berarti ada lebih dari 81,6% anak usia 19-24 tahun tidak mengalami kesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi atau kuliah. Untuk ukuran Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya, seharusnya bisa mengubah jumlah anak yang mengenyam Perguruan Tinggi lebih banyak dibandingkan yang tidak. Mengingat peran mahasiswa sangatlah penting untuk pembangunan bangsa ini. Dalam beberapa hal, Indonesia dinilai belum siap dalam menghadapi MEA 2015.Banyak kalangan yang masih ragu dengan kesiapan Indonesia, kekhawatiran mengenai terhantamnya sektor-sektor usaha di negara Indonesia. Berdasarkan fakta peringkat, daya saing Indonesia 2012-2013 berada diposisi 50 dari 144 negara, dimana Indonesia masih dibawah Singapura yang berada pada posisi kedua, Malaysa posisi ke dua puluh lima dan Brunei pada posisi dua puluh delapan. Dalam menghadapi MEA dibutuhkan sumber daya manusia kepemimpinan yang terampil dan juga terdidik, karena sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang sangat penting. Untuk pembentukan sumber daya kepemimpinan sangat bergantung peran dunia pendidikan. Tokoh-tokoh bangsa pun sudah memasukkan pendidikan sebagai salah satu tujuan pembentukan pemerintahan Indonesia. Indonesia harus memaksimalkan sumber daya manusia agar unggul dan mampu bersaing dengan negara lain.

Perspektif Public Health Leadership

Di era globalisasi sekarang ini mengharuskan tenaga kesehatan berbenah diri. Peluang dan tantangan yang menghadang harus diterobos baik itu dengan peningkatan mutu dan profesionalisme tenaga kesehatan Indonesia yang hanya dapat dicapai apabila tenaga kesehatan Indonesia melakukan pelayanannya sesuai dengan Standar Profesinya. Untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, seorang mahasiswa dari kesehatan masyarakat juga mampu berperan untuk memajukan bangsa ini. Bisnis dibidang kesehatan memang tidak cukup terkenal dibandingkan bisnis di sektor lainnya. Namun bukan berarti bisnis didunia kesehatan tidak menjadi sektor yang berpengaruh bagi perkembangan ekonomi disebuah negara. Banyak pembenahan yang harus dilakukan mulai dari standarisasi fasilitas kesehatan sesuai dengan standar internasional (JCI). Disisi lain, bisnis kesehatan harus memperhatikan sisi sosial dan kemanusiaan yang tinggi disamping sisi ekonomi untuk mendapatkan profit. Sebagai seorang mahasiswa kesehatan masyarakat, hal ini menjadi sebuah tantangan bagaimana Indonesia harus turut andil dalam kompetisi di bisnis kesehatan dengan juga ikut bertransformasi menjadi negara rujukan berobat bagi negara anggota ASEAN lainnya.

Bukan Lingkar Biasa

Dakwah merupakan cara umat muslim untuk menyeru pada kebaikan. Kondisi zaman sekarang sangatlah jauh berbeda 180 derajat dari zaman Nabi Muhammad SAW. Misalnya saja di kampus Universitas Diponegoro, banyak di selenggarakan fasilitas kajian atau sarana untuk memperoleh dakwah dari ustadz maupun yang lainnya, namun kebanyakan mahasiswa justru tak banyak yang mengikutinya. Sesungguhnya kita lah yang membutuhkan dakwah, bukan dakwah yang membutuhkan kita. Hidup di zaman yang bisa dibilang serba “edan” ini, orang harus memiliki jiwa dan keimanan yang kuat. Kenapa di bilang “edan”? Kita tahu sekarang ini orang lebih suka berfoya-foya dari pada berbuat hal yang postif. Apalagi seorang mahasiswa yang mayoritas adalah anak perantauan, dimana jauh dari orang tua dan pengawasan. Tentu sangat perlu suatu penjagaan untuk diri sendiri agar tidak terjerumus atau terpengaruh kedalam hal-hal yang negatif yang mampu membawa kepada kehancuran diri. Untuk mengatasi hal tersebut, hal yang paling sederhana yaitu mencari sesuatu untuk perlindungan diri. Hal itu dapat ditemukan di setiap jurusan maupun fakultas. Ya, salah satunya yaitu melalui mentoring. Apa sih mentoring itu? Bagi mahasiswa baru khususnya banyak yang belum mengetahui apa itu mentoring. Mentoring adalah sebuah lingkar yang tidak biasa. Kenapa? Karena mentoring itu terdiri dari beberapa orang yang sudah dikelompokkan, dimana mereka akan melingkar dan dipimpin satu pementor atau murobbi yang akan selalu memberikan pembekalan diri dan lebih ke rohani nya agar jiwa-jiwa yang selalu teguh dan tidak goyah.  Meskipun melihat real nya bahwa orang-orang masih menganggap bahwa mentoring adalah sesuatu yang tabu. Namun, yakinlah melalui mentoring hati ini akan terpagari oleh hal-hal yang baik dan positif. Mentoring adalah sebuah lingkaran yang insyaAllah senantiasa akan di lindungi malaikat-malaikat, lingkaran yang diharapkan akan mampu menginspirasi, lingkaran yang diharapkan akan selalu berjihad dijalan Allah, lingkaran yang diharapkan akan mampu membawa orang-orang nya ke dalam surga yang telah di janjikan Allah.

Mentoring merupakan sebuah dakwah, dimana jalan dakwah adalah jalan para Nabi dan Rasul. Sebuah jalan yang katanya memang tak bergelimpang harta, pujian, dan sanjungan. Melainkan sebuah jalan yang penuh perjuangan dan pengorbanan. Walaupun dalam mentoring akan menemui rintangan-rintangan, namun akan menuju lautan kebahagiaan yang hakiki. Jalan yang telah dijanjikan kemenangan ini pasti akan menang. Apapun pilihannya pasti akan ada konsekuensinya. Ingin disambut malaikat Ridwan ataukah malaikat Malik. J

Rabu, 23 Desember 2015

Terkadang hidup itu perlu “NEKAD”

Beberapa minggu yang lalu, dalam sebuah majelis yang saya ikuti. Ada kisah menarik yang diceritakan oleh seseorang yang mengisi majelis tersebut. Cerita ini meneceritakan bagaimana kemampuan seseorang yang (sebenarnya) mampu melakukan suatu hal tetapi menjadi tak mampu karena ketidakberanian. Saya sedikit lupa detail ceritanya, tapi kurang lebih seperti ini :

Dahulu, disebuah kerajaan ada seorang raja yang mempunyai putri kerajaan yang sangat cantik. Raja tersebut sudah tua, dan dia bermaksud untuk mencarikan suami untuk sang putri agar kelak dapat meneruskan beliau sebagai raja, namun raja mengeluhkan karena menurutnya susah untuk mencari laki-laki yang pemberani dan rela berkorban untuk rakyatnya. Akhirnya di adakanlah sebuah sayembara untuk menikahi putrinya serta meeruskan tahta kerajaan. Lantas, begitu banyaklah pemuda-pemuda yang berbondong-bondong datang ke kerajaan untuk  mengikuti sayembara tersebut. Setelah itu, semua pemuda dikumpulkan di sebuah tepi kolam renang, untuk memenangkan sayembara, pemuda harus mampu melewati kolam renang dari ujung ke ujung yang kira-kira berjarak 100 m. Hanya itu saja syaratnya. Semua pemuda nampak sangat percaya diri karena dirasa sangat mudah tantangannya. Akan tetapi, sesaat akan dimulai sayembara, tiba-tiba dimasukanlah berpuluh-puluh buaya yang sangat kelaparan kedalam kolam. Sontak, pemuda-pemuda tersebut langsung menjauh dari tepi kolam, semua ketakutan dan tidak jadi ikut sayembara. Disaat semua pemuda sedang ketakutan, tiba-tiba ada seorang pemuda yang mencebur kedalam kolam. Byuuurrrrr. Semua pemuda yang di sekelilingnya lantas terperanga melihat keberanian pemuda tersebut, semua salut. Pemuda tersebut dengan sangat lincah, cepat, dan terburu-buru melewati semua buaya yang mengejarnya dan pemuda tersebut berhasil tiba di ujung kolam. Akhirnya, saat pemuda sudah naik diatas, raja pun bertepuk tangan dan memberikan ucapan selamat karena telah berhasil. Raja pun senang karena menemukan pemuda yang berani dan mau merelakan nyawanya untuk putrinya, raja yakin pemuda tersebut akan mampu membimbing rakyatnya. Saat setelah raja memberikan selamat, tiba-tiba pemuda tersebut berteriak “HEY! SIAPA TADI YANG MENDORONGKU KE KOLAM?!!!”.


Haha, jika kita fahami lagi cerita diatas, ada hikmah yang dapat kita ambil. Bahwasanya kita tak pernah tahu akan kemampuan seseorang, sering sekali kita kita tak melakukan suatu hal karena kita tak percaya pada diri sendiri, kita berfikir bahwa diri ini tak mampu melakukan suatu hal tersebut, padahal sebenarnya kita mampu namun tak ada keberanian karena mindset diri kita yang mengatakan bahwa kita tak mampu. Seperti pemuda tadi, jika dia tak didorong oleh seseorang untuk menceburkan ke kolam, mungkin dia tak akan tahu bahwa dirinya sebenarnya mampu. Bisa jadi diantara banyak pemuda tadi masih banyak yang sebenarnya mampu, tapi tak berani menunjukan kemampuannya. Untuk melakukan suatu hal, memang kita terkadang perlu ‘nekad’. Karena kita tak akan tahu kemampuan kita yang sebenarnya jika kita belum mencobanya. :) 

Kamis, 10 Desember 2015

Indahnya Berhijrah

Awal-awal aku masuk kuliah, banyak orang-orang yang mengira aku wanita yang mengerti agama. Menganggap aku adalah wanita yang baik dan lemah lembut. Mungkin mereka melihat dari caraku berpakaian yang jilbabnya lebar dan di double, selalu memakai rok, bahkan dalam olahraga yang pada umumnya memakai celana, aku masih tetap memakai rok. Tak jarang orang yang mempertanyakan kenapa aku memakai rok saat olahraga, tak sedikit pula mereka melihatku seperti melihat orang yang “islam fundalis”. Tak hanya satu dua orang yang memandangku aneh, tetapi “banyak” orang.  Kejadian seperti itu, membuat ingatanku terbawa ke masa SMA. Aku ingat betul, ada teman SMA ku dulu yang juga anak rohis, dia menurutku wanita yang tak banyak bicara dan sangat tenang, dia sangat alim menurutku. Jilbabnya panjang, di double pula, memakai celana dibalik rok seragamnya, intinya dia menjaga sekali auratnya. Dan saat itu, akulah aktor yang menganggap dia agak aneh, dulu aku mempertanyakan kenapa sih jilbabnya di double, kenapa sih harus pakai celana lagi padahal kan kaos kakinya sudah panjang, kan bikin sumpek, ya seperti itulah fikiranku saat itu. Karena aku semasa SMA adalah wanita yang anti-rok, tak ada satu pun rok yang terpajang di lemariku, terkecuali rok seragam sekolah. Jika kuceritakan, saat SMP aku belum memakai jilbab, mulai memasuki SMA aku mulai menggunakan jilbab, meskipun masih dengan sistem copot-pasang-copot-pasang. Aku dulu begitu jauh dengan Allah, jangankan membaca Al-Quran, menyentuhnya pun bisa ku hitung berapa kali. Sholatpun terkadang masih telat-telat dan ada juga yang bolong, bila ku ingat-ingat aku mulai rajin sholat ketika kelas 2 SMA menginjak semester genap.


Namun, siapa sangka... Semenjak masuk kuliah dan semenjak aku mengenal etos, aku merasa hidupku jauh berubah, sangat sangat berubah. Tentulah menuju ke arah yang lebih baik. Dari segi penampilan maupun perilaku. Dari etos, aku mulai belajar bagaimana wanita seharusnya berpakaian, bagaimana seharusnya bersikap. Jujur, awalnya aku tak langsung menerima semua itu, sungguh itu semua sangat bertolak belakang dari kebiasaanku saat SMA, aku yang dulu suka melucu dan cekikak cekikik sana sini, sekarang harus belajar meredam itu semua. Sejak awal aku sudah tau bahwa etos memang sangat memegang kokoh akhlak islami yang sesuai ajaran dalam Al-Quran. Namun, aku nekat untuk mendaftarkan diri di Etos. Ternyata Allah lebih tahu mana yang lebih baik untukku, aku mencoba dan terus mencoba melakukan apa yang menjadi aturan dalam Etos ini. Yah, awalnya memang semua ini ku lakukan karena etos, namun lambat laun aku mengerti bahwa aku yang harus menutup aurat, aku yang harus menjaga sikap, aku yang harus baik itu semua ku tujukan karena Allah, bukan etos. Sekarang aku merasa hidup ini lebih tenang dan terjaga, seandainya semua orang yang (katanya) Islam meyakini kebenaran Al-Quran, seharusnya tak ada lagi wanita-wanita yang berkeliaran tanpa kain yang menutupi auratnya, ini bukan hal siap atau ketidaksiapan hati. Yang lebih utama yaitu menaati perintah-Nya, bukan perintah diri sendiri. Seperti yang telah di firmankan Allah dalam Q.S. An-Nur : 31 yang berarti bahwa “Katakanlah kepada wanita yang beriman : ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah...............(lanjutannya di baca yah :) )”. Sudah sangat jelas hukum dalam Quran bahwa wanita memang harus menutup aurat kecuali yang biasa nampak padanya (wajah), sehingga selain itu kita harus menutupnya. Eh tu kan aku jadi ceramah, jadi intinya sih ya, kalau kita sebagai wanita yang SUDAH mengetahui hukumnya, akan sangat rugi jika tetap mengabaikannya. Sekarang bukan berarti aku mengerti banyak mengenai islam, semakin jauh aku mulai belajar akan hal-hal Islam, ternyata begitu buuanyaaaaaak yang tak ku ketahui dari agamaku sendiri, begitu malunya aku selama ini, aku menghabiskan 17 tahun hidupku dengan tanpa makna, hidayah Allah sangat luar biasa, jalan hidup setiap manusia berbeda, mungkin Allah menyadarkanku dengan menempatkan aku dalam keluarga etos ini. Dan aku baru menyadari beberapa hal, bahwa ternyata selama ini “sesuatu” yang dulu tak ku sukai, akhirnya Allah menjadikan “sesuatu” itu menjadi hal yang tak bisa kulepaskan. Dulu yang aku tak suka rok, tak suka kaos kaki, tak suka jilbab lebar, bahkan dulu aku sempat tak suka dengan etos, sekarang... aku tak bisa melepaskannya dari hidupku ini, karena sesungguhnya apa yang kita fikir baik belum tentu baik buat diri kita dan apa yang kita fikir buruk bagi kita, belum tentu sebenarnya buruk. 

Ini jalan hijrahku, bagaiamana dengan(mu)? *entah siapa “mu” itu, kurasa tak ada yang membaca postingan ini kecuali diriku, hehe biarlah ini menjadi catatanku tersendiri.


Rabu, 18 November 2015

Ketika "Rasa Sakit" KALAH oleh "Rasa Malu"

Jatuh. Terjatuh. Kalian pernah jatuh? Setiap orang pasti pernah merasakan jatuh, entah itu jatuh dari motor, jatuh dari tangga, maupun jatuh hati *eh. Entah ingat rasanya atau tidak, mungkin saat kecil kita pernah merasakan jatuh, bahkan sering mungkin. Ngomongin tentang jatuh (bukan jatuh hati), hal yang paling tak diinginkan bagian dari jatuh yaitu jatuh di tempat umum atau di keramaian. Dari sebuah pertistiwa jatuh, hal yang selalu menyertainya yaitu “sakit”.  Keadaan dimana saat jatuh di tempat itu akan menimbulkan 2 hal kepada para orang sekitar yaitu antara ingin ketawa atau merasa iba.
Sebenarnya apa sih yang kalian rasain saat jatuh (di tempat umun) ? haha. Berdasarkan orang yang cukup berpengalaman jatuh di tempat umum (gue), seperti tersandung, rok tersangkut di motor, kepleset di tangga, nabrak tiang portal, dan masih banyak lagi. sepertinya saya tau jawabannya (menurut teori pengalaman), tapi karna ingin membuktikan apakah apa yang saya rasakan sama dengan yang dirasakan orang2 lain saya membuat sebuah survei dengan sistem sampling. Karena saya tipe orang yang gak jelas, saya melalukan riset kecil-kecilan di kampus :D. Dari beberapa narasumber yang berhasil saya wawancarai, hampir semua pernah mengalami jatuh di tempat umum. Dan jawaban dari mereka sama, perasaan yang pertama muncul saat-saat mereka (ter)jatuh di tempat umum yaitu MALU.
Saat-saat kalian jatuh di tempat umum, entah itu tersandung hingga terdampar di tanah atau pun yang lainnya, itu adalah momen-momen dimana rasa sakit akibat jatuh sekejap hilang tersamarkan oleh rasa “malu”. Ya nggak? Haha. Itu adalah sebuah masa terkeren dalam hidup ini, dimana rasa sakit lecet ataupun memar dalam sekejap sembuh tanpa obat ataupun dokter. Di situlah saat-saat dimana sebuah fakta mengungkapkan, bahwasanya “rasa malu itu mampu mengalahkan rasa sakit”. Ya gak sih? Tak peduli betapa sakitnya yang kalian rasain saat jatuh, rasa malu tetap yang paling berasa saat itu.
Berdasarkan hasil riset, hal-hal yang kebanyakan orang lakukan setelah momen jatuh itu sangat beragam. Pertama, ada yang Pura-pura pingsan. Yap! pura-pura pingsan adalah salah satu cara paling ampuh untuk mengatasi rasa malu itu wkwk ya nggak?. Kedua, langsung bangun dengan Pasang muka polos seolah tak terjadi apa-apa, hal ini salah satu jurus ampuh agar kamu cepat-cepat terselamatkan dari suasana saat itu, namun jurus tersebut memiliki kelemahan yaitu akan menimbulkan orang-orang sekitar menahan tawa karena melihat muka polos yang memandang lurus kedepan dengan langkah seakan ingin cepat kabur dari tempat itu. Ketiga, ketawa gak jelas seakan bahagia karena peristiwa jatuh yang di alaminya mampu membuat orang lain disekelilingnya tertawa. Hal ini dapat dilakukan jika orang disekelilingmu tertawa, sehingga kamu bisa ikut tertawa dengan orang2 tersebut, sehingga rasa malu setidaknya berkurang. Nah, Kalian termasuk tipe orang yang gimana? :D
Jujur, kalo saya sendiri tipe orang yang nomor 3. Saat-saat saya jatuh, untuk menyembunyikan rasa malu. Menurutku dengan tertawa dan bergumaman gak jelas setidaknya tidak akan menimbulkan rasa iba orang-orang di sekitar dan suasana akan cair.

Wahaa, postingan ini emang gak jelas. Buat jaga-jaga aja semisal kalian jatuh ditempat itu, boleh tu ikutin tips-tips di atas :D.
SELAMAT MENCOBA J



Senin, 06 April 2015

Cerita Kawan Etoser Semarang 2014 ~1

“Terimakasih” tak henti-hentinya ku ucapkan kepada-Mu YaAllah, kali ini aku sangat berterimakasih kepada-Mu kau pertemukan aku dengan orang-orang yang baik, kau pertemukan aku dengan orang-orang yang menyayangi-Mu dengan tulus. Rasa syukur masih selalu terekam karena kau pertemukan aku dengan keluarga yang merindukan surga-Mu. Ya, sungguh melalui Beastudi Etos ini aku bertemu dengan orang-orang hebat. Teruntuk kakak The Beyond Champion yang tak letih membimbing kami Etoser 2014 untuk selalu berjalan di jalan-Mu, yang selalu sabar melewati setiap tingkah laku yang kami perbuat, yang tak jarang membuat mereka meruntuhkan kesabarannya menghadapi kami. Dan teruntuk kakak The World Archer yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk melewati sebuah langkah awal ini. Yang dengan pelan membantu kami melewati semua ini. Hingga akhirnya...
“The Divers Of Glory”. Ya, sebuah nama angkatan kami (Etoser Semarang 2014). Sebuah nama yang diciptakan bukan tanpa makna, melainkan sebuah nama yang merupakan harapan kami dimana kelak kami ingin menjadi seorang penyelam kemuliaan.
The Divers tak terbentuk begitu saja, banyak hal yang sudah kami lalui. Awalnya, kami dipertemukan hanya 11 orang. Ya hanya 11 orang. Tak dalam sekejap mata kami mencintai Etos begitu saja. Jujur saja, saat awal rasa ingin keluar Etos selalu mengusik hati, selalu menghantui pikiran ini. Sampai akhirnya rasa itu sampai diujung, 2 orang teman kami memilih untuk keluar Etos. Entah kenapa saat itu saya memilih untuk bertahan di Etos. Kata “ini baru awal, cobalah bertahan sebentar lagi” selalu berkoar di hati saat pikiran saya hendak ingin keluar. Yang pasti saya tahu, saya akan menyesal bila memilih keluar Etos pada saat itu. Ternyata Allah selalu bersama kehendak-Nya yang Maha Agung. Allah memberikan jalan yang indah bagi saya, hingga akhirnya kami mendapat keluarga baru, dan kami menjadi ber-17. Detik jam terus berjalan, hingga saat dimana saya merasa sudah sangat nyaman dengan 17 orang ini. Tapi rencana Allah belum selesai, 1 orang teman dari kami harus keluar lagi. Keringat dimata tak dapat kami bendung. Hingga kami tinggal 16 orang.
Saat kami sudah sangat sangat merasa nyaman dengan semua itu, terdengar kabar bahwa akan ada keluarga baru. Jujur saja, saat itu kami tak langsung menerima, entah. Hingga 9 orang datang bergabung menjadi keluarga baru ini. Lagi-lagi rencana Allah lebih indah dari apa yang saya inginkan. Dengan hadirnya mereka, ternyata memberi lebih banyak warna dalam TDG ini. Hingga akhirnya 25 orang inilah yang akan berjuang bersama, melangkah bersama, untuk mewujudkan asa yang terpendam dalam angan. Berjuang menjadi Negarawan Muda yang bermanfaat untuk orang lain.
Terimakasih Tuhan, telah Engkau berikan sahabat dan keluarga yang membuat hidup ini lebih bernyawa. Entah begitu nyaman ketika saya bersama dengan mereka. Tingkah laku mereka yang berbeda-beda memberikan pelajaran kepada saya untuk terus mengenali mana yang benar dan mana yang salah. Belajar dari setiap tingkah yang mereka lakukan membuat saya untuk terus berubah menuju yang lebih baik lagi. Di sela-sela kekosongan waktu, terkadang bayangan masa depan mereka terbesit dalam fikiran ini, kelak akan bagaimana keluarga ini berlanjut..Ya. Semoga kau tak ciptakan sebuah kata untuk membuat keluarga ini terpisah kelak. Sebuah pepatah “Ada pertemuan,pastilah ada perpisahan” semoga tak ada dalam keluarga kecil ini dan semoga hanya nyawa yang lepas lah yang akan memisahkan kami. :)
The last, saya menemukan sebuah puisi indah karya Abidin Hanif teruntuk sahabat-sahabatku The Divers Of Glory

Sebentar lagi kawan,,
Sebentar lagi... Bersabarlah..
Langkah akan menuju titik perhentian tujuan..
Perjalan akan berakhir indah..

Kita tak perlu berfikir dan merencanakan bagaimana akhir nya nanti..
Kita hanya perlu menjalani nya dengan ikhlas..
Mungkin ada airmata, tapi yang pasti bukan airmata duka..
Bahkan hewan-hewan pun ada masa nya untuk hijrah..

Sebentar lagi kawan,,
Sebentar lagi... Bersabarlah..
Perjalanan kita sedang meniti untuk sampai..
Perjalan akan berakhir indah..

Sejak awal berjalan pun semua kita lalui dengan indah,,
Berbagai macam kisah telah terukir di sana..
Penghentian terakhir barulah kita bisa mengenang semua dalam kenangan..
Dalam peristirahatan nanti kita akan tersenyum-senyum mengingat semua nya dalam temaram sang bulan..

Sebentar lagi kawan,,
Sebentar lagi... Bersabarlah..
Perjalanan akan berakhir indah..
Dan kita akan menyaksikan seperti apa tunas-tunas yang akan tumbuh..

Sebentar lagi kawan,,
Sebentar lagi... Bersabarlah..
Perjalanan akan berakhir indah..
Maka tersenyumlah, meski pun ada airmata..

Thanks Allah,
Thanks My Parent,
Thanks The Beyond Champion
Thanks The World Archer
And Thanks to my Family THE DIVERS OF GLORY .
Love-

Minggu, 05 April 2015

Despro Rowosari Essem 2015



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Halo generasi muda penerus bangsa yang berbau harum J Apa kabarnya? Semoga selalu sehat dalam lindungan Allah SWT. Tahu nggak, ada yang baru lho,  Apa itu..??. Haaa..Pasti panasaran nih. Yaap, kini Desa Produktif (Despro) Rowosari sudah berganti kepengurusan kawan. Mas Eko Siswanto atau yang lebih dikenal dengan Mas Eksis sudah di gantikan posisinya sebagai Koordinator Despro oleh Mas Rifa. Nah, sebelum mengawali segala hal program-program baru Despro 2015, hari ini.. hari minggu yang bertepatan pada tanggal 22 Maret 2015 diadakan Monev Despro yang dipimpin oleh Mas Eko Sriwanto yang didatangkan langsung dari pusat, Bogor.
And the first, pagi buta pukul 6 pagi etoser semarang sudah bersiap-siap meluncur ke Rowosari untuk melakukan Senam Sehat bersama warga Rowosari RT 5 RW 3. Nah, dengan semangat yang membara ibu-ibu Rowosari meminta 3 senam sekaligus yaitu SKJ, Poco-Poco dan senam andalan kita yaitu Sipong-Sipong yang dipimpin oleh instruktur kece yaitu ada Aji Nugroho, Izul, Eko Siswanto and Salman Fathoni yang apalah-apalah gituu :D.
Seusai senam-senam sehat kita-kita berbincang-bincang dengan ibu-ibu Desa Rowosari. Dalam perbincangan tersebut, bahwa Kelurahan Rowosari bakalan mengadakan lomba-lomba memasakan, RT O5/03 tentunya akan mengeluarkan produk andalan mereka yaitu es daun pisang dan nugget Pisang.
And then, dimulailah acara Monev Despro. Nah, bincang-bincang bersama Mas Eko kali ini membahas bagaimana kinerja Despro 2014 dan diceritakan juga mengenai transformasi dari Despro 2009 hingga 2014. Dari yang dulu bernama Kampung Produktif, Sekolah Desa Produktif hingga sekarang menjadi Desa Produktif. Progres desa produktif binaan kita dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, Alhamdulillah Ya Allah. Materi yang di berikan oleh Mas Eko yaitu semangat probono, ditampilkan beberapa sosok yang memiliki semangat probono Seperti Eko Mulyadi yang menjadi kepala desa karena semangatnya yang mampu memberdayan para tunagrahita di desa Karangpatihan, Ponorogo. Siti Fuzanah dimana beliau menginginkan warga masyarakat Parakan Wetan untuk melek matematika, dengan memberikan pelatihan secara gratis. Tri mumpuni, Ahamad Baharudin dan Haji Chaerudin dengan kisah yang menginspirasi. Diharapkan kita semua para etoser mempunyai semangat probono seperti beliau-beliau, semangat berbagi kepada oranglain dan mampu memberikan manfaat untuk oranglain.
Ternyata agenda senam kita yang di Rowosari menginspirasi Desa Produktif daerah lain.Wuihhh kerennya DESPRO Semarang :D. Selain senam, Rumah Inspirasi juga mampu menginspirasi. Logo buatan kita bakalan digunakan sebagai logo nasional dari Rumah Inspirasi. Ok next, tidak hanya membahas mengenai hal itu dalam diskusi ini juga dicari pemecahan masalah-masalah yang ada di DESPRO kita. Nah dari diskusi ini kita bisa mengambil hikmah dari DESPRO daerah lain yang diceritakan Pak Eko ini. Oh ya untuk kedepannya akan ada perencanaan baru yakni pembaruan aktivitas yang ada Desa Produktif di seluruh daearah penerima manfaat Etos dengan tujuan untuk memunculkan dan membentuk jiwa sosial enterpreneur dari dalam diri etoser. Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang dan bekal pada etoser untuk masuk ke dunia kerja. Dari rangkaian aktivitas ini diharapkan nantinya semua desa produktif yang dikelola oleh penerima manfaat beasiswa dari Dompet Dhuafa dapat menjual produk dan jasa sehingga menjadi pusat dari berbagai macam kegiatan dan basis atau sumber yang nantinya akan jadi rujukan pelatihan pada masing-masing daerah. Semoga dengan Monev hari ini akan membuka pikiran kita semua untuk menuju yang lebih baik lagi, Aamiin J. OK usai sudah update hari ini dan SEMANGAT untuk semuanya baik tim DESPRO Semarang maupun tim DESPRO daerah lainnya, kita masih mempunyai banyak tugas rumah yang harus dikerjakan. Fighting! Yakin Bisa Pasti Bisa !!! bye-bye . .